Jumat, 24 November 2017

Neon Tetra, Ikan Hias Kecil Yang Bisa Menyala

Ikan Neon Tetra adalah satu dari jenis ikan hias air tawar yang berukuran kecil akan tetapi memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Ikan hias yang ukuran maksimalnya hanya 3 cm ini adalah ikan dari keluarga Characidae. Neon Tetra merupakan ikan hias yang berasal dari atau aliran clear water di tenggara Kolombia , timur Peru , dan barat Brasil , termasuk anak sungai dari Solimõe.


Ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi) di alam bebas mendiami air yang bersuhu 26 ° C. Warnanya yang cantik menjadikan salah satu jenis ikan untuk akuarium yang populer. Di atas perutnya berwarna putih-perak ditambah dengan warna garis biru horizontal di sepanjang setiap sisi ikan yang dimulai dari hidung hingga pangkal sirip adiposa. 


 
Semakin tampil cantik dengan warna merah yang dimulai di tengah tubuh dan meluas ke posterior ke pangkal sirip ekor. Sedangkan sirip punggung ikan neon tetra transparan. Yang pertama kali memperkenalkan ikan Noen Tetra ini ke dunia ikan hias adalah seorang ahli ikan yang bernama Dr. George S. Myers, sedangkan yang memberi nama ilmiahnya (P. innesi) adalah Dr. William T. Innes.

Cara Memelihara Dan Merawat Ikan Neon Tetra

1. Langkah pertama untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah menyiapkan tanaman akuarium. Memahami ikan dihabitat aslinya adalah kunci sukses dalam merawat ikan neon tetra di akuarium. Ikan neon tetra di alam liar mendiami sungai sungai yang penuh dengan tanaman air. Maka sediakan dahulu jenis tanaman tanaman air sebelum memasukanya ke akuarium.
Jika sahabat ada keterbatasan untuk mendapatkan tanaman air, maka tanaman palsu juga bisa untuk menggantikanya, yang terpenting tanaman palsu ini tidak adanya ujung ujung yang runcing yang bisa membahayakan ikan Neon Tetra.



2. Langkah Kedua untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah menyiapkan tempat untuk bersembunyi. Ikan hias kecil ini juga suka bersembunyai, maka sediakan tempat-tempat yang bisa digunakan untuk bersembunyi.

3. Langkah Ketiga untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah membuat sedikit lebih lapang pada akuarium, agar ikan neon tetra leluasa.

4. Langkah Keempat untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah memilih ikan hias yang tepat untuk dicampur denganya dalam satu akuarium.

Ukuran akuarium untuk memelihara ikan Neon Tetra minimalnya adalah ukuran 50 cm, dan diisi dengan kelompok 5 - 10 ekor. Jika sahabat menginginkan ikan neon ini di peliahara dengan ikan hias jenis lain, maka pilihlah ikan yang ukuranya seimbang dan yang terpenting ikan lain tersebut ikan damai (tidak agresif). Jenis ikan hias yang pas dengan Neon Tetra adalah yang juga dari keluarga tetra, atau yang lainya seperti misalnya : Cherry Barbs, Betta, Cardinals, Rummynose, Katak Dwarf Afrika dan ikan Guppy.

5. Langkah Kelima untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah memperhatikan suhu air sebelum memasukan ikan ke akuarium. Mengetahui suhu air ini sangat penting, karena untuk menghindari kematian pada  ikan neon sahabat. Sedangkan suhu air yang ideal untuk ikan Neon Tetra adalah sekitar 16-27 ° C.

6. Langkah Keenam untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah pemberian pakan yang tepat dan seimbang dengan kebutuhan ikan Neon Tetra. Ikan Neon Tetra pada dasarnya adalah ikan yang memiliki sifat omnivora ( pemakan segala ). Jadi sahabat bisa memberinya makanan alami  seperti kutu air ,bloodworms , tubifex , maupun buatan seperti pelet.

7. Langkah Ketujuh untuk cara memelihara dan merawat ikan Neon Tetra adalah pencegahan penyakit. Ikan neon tetras kadang-kadang menderita penyakit yang disebut "penyakit neon tetra " (NTD) atau penyakit pleistophora , sebuah sporozoan penyakit yang disebabkan oleh Pleistophora hyphessobryconis. Pada umumnya penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan sering fatal bagi ikan (mati). Akan tetapi siklus penyakit ini juga umumnya bisa dicegah


Siklus penyakit dimulai ketika mikrosporidia parasit spora masuk ke ikan setelah mengkonsumsi bahan yang terinfeksi, seperti ikan mati, atau makanan hidup seperti tubifex , yang dapat berfungsi sebagai host intermediate . Penyakit ini paling mungkin dilalui oleh ikan yang baru diakuisisi, yang belum dikarantina.

Gejala  gejalanya bisa dilihat seperti ikan ketakutan, pudarnya warna, benjolan di tubuh sebagai kista yang berkembang, kesulitan berenang, duri melengkung sebagai penyakit berlangsung, dan infeksi sekunder, seperti busuk sirip dan kembung. Jika melihat tanda tanda ikan tetra sakit, maka segeralah dikarantina sebelum menular pada ikan neon yang lainya. Semoga bermanfaat.

Selasa, 21 November 2017

Mengenal Jenis-Jenis Ikan Cupang Populer

Ikan Cupang (Betta sp.) dikenal sebagai ikan petarung, agresif dan suka menyerang yang memiliki warna tubuh yang menarik, bentuk siripnya indah, gerakannya tenang dan berwibawa. Ikan Cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan.

Habitat asli ikan Cupang tersebar di wilayah Asia Tenggara, meliputi Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Brunei dan Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di rawa-rawa, danau, lubuk, sawah, dan selokan yang menggenang.

Kebanyakan orang mengenal jenis ikan cupang seperti halfmoon, serit (crown tail), plakat, cagak (double tail), dan berbagai variasi silangannya. Nama-nama tersebut ditentukan dari bentuknya, misalnya halfmoon memiliki sirip yang membentuk setengah lingkaran, serit memiliki sirip yang bergerigi runcing seperti sisir.

Namun tahukah Anda, jenis-jenis tersebut sebenarnya hanya sebagian kecil dari hasil silangan ikan Cupang yang ada di alam?

Klasifikasi ilmiah ikan cupang

Dalam klasifikasi ilmiah, ikan cupang termasuk dalam keluarga Osphronemidae, genus Betta, spesies Betta sp. Menurut Fish Identification, hingga saat ini telah diketahui 73 spesies ikan cupang yang terdapat di alam.

Spesies-spesies tersebut dikelompokkan ke dalam kompleks. Pengelompokkan ini dibuat untuk tujuan konservasi, kemudahan budidaya dan penyilangan (breeding). Beberapa silangan dari Betta splendens menghasilkan jenis-jenis ikan cupang yang menarik.

Jenis ikan cupang populer

Seperti sudah disinggung sebelumnya, para breeder dan pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang yang paling populer adalah sebagai berikut :


1. Halfmoon

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya.


2. Crown tail (serit)

Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja. Jenis ikan Cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan ikan Cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).

 

3. Plakat (petarung)

Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya,Cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda. Sirip dan ekor Cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.

 

4. Double tail



Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan Cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai di pasaran.

 

 

 

 

5. Giant (raksasa)



Ikan Cupang raksasa ini berhasil dikembangkan breeder dari Thailand. Ukuran terbesarnya mencapai 12 cm, jauh lebih besar dari jenis ikan Cupang lainnya. Cupang raksasa ini dikembangkan dari Cupang plakat, yang disilangkan dengan Cupang lainnya. Saat ini, berbagai terdapat berbagai jenis ikan Cupang raksasa, diantaranya halfmoon giant, double tail giant dan crown tail giant.

 

 

Cupang hias vs cupang adu

 
 Sebenarnya tak ada aturan jelas yang membedakan cupang hias dan cupang adu. Semua splendens complex berkarakter agresif dan bisa di adu. Jadi sangat tergantung pada pemiliknya, karena Cupang hias pun sebenarnya bisa menjadi petarung yang tangguh. Dan Cupang adu pun ada yang elok untuk dipandang.
   

Namun meskipun begitu, kita bisa memperkirakan karakter dan postur seperti apa yang bisa dijadikan cupang adu. Sehingga dengan sedikit latihan, bisa menjadi petarung yang tangguh. Begitu juga dalam menentukan Cupang hias. Kita bisa memperkirakan ikan seperti apa yang mempunyai bakat sebagai Cupang hias.

10 Kesalahan Dalam Perawatan Akuarium Air Tawar

Pada umumnya, merawat akuarium air tawar sangatlah mudah bagi siapapun yang dibekali pengetahuan yang cukup. Banyak hal yang tidak disadari para penghobi aquarium air tawar bahwa perlakuannya dapat menganggu kelangsungan hidup biota air dan memperburuk kualitas air di dalam akuarium sehingga perawatan yang sebenarnya mudah malah menjadi sulit. Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai "10 kesalahan perawatan akuarium air tawar"yaitu :

1. Langsung memasukkan ikan ke dalam akuarium tanpa melewati proses Siklus Nitrogen.


Ketika memiliki akuarium baru, biasanya banyak di antara kita membeli ikan dan memasukannya pada akuarium di hari yang sama. Ini adalah kesalahan yang paling umum yang sering terjadi namun sangat fatal karena selain menyebabkan penyakit juga dapat membunuh ikan pada akuarium.
Penyebabnya adalah belum terbentuknya koloni bakteri baik yang dapat mengurai racun mematikan bagi ikan. Maka dalam hal ini, dikenal sebagai proses “Siklus Nitrogen” atau “Nitrogen Cycle”.

Pada akuarium baru dibutuhkan pendewasaan air dengan melakukan “cycling”, yaitu sebuah proses di mana bakteri baik tumbuh untuk menangani zat beracun seperti amonia, nitrit dan nitrat di dalam air. Amonia berasal dari makanan dan kotoran ikan. Dalam prosesnya maka dibutuhkan waktu dan penanganan khusus untuk memicu pertumbuhan bakteri.

2. Buruknya Kualitas Air dalam Akuarium.

Banyak penghobi memilih untuk menggunakan air langsung dari keran atau air dari sumber lain namun tanpa disadari bahwa hal tersebut dapat menyebabkan banyak masalah pada kualitas air di akuarium. Terutama bila menggunakan air keran, berhati-hatilah karena air tersebut mengandung kaporit/klorin dan unsur kimia beracun lainnya seperti kloramin yang dapat merusak insang ikan.

Ada dua cara ampuh untuk menetralisir gas klorin dan kloramin tersebut :

  • Mengendapkan air di penampungan atau membuang gas beracun tersebut dengan aerator selama 12-24 jam.
  • Membeli dan menggunakan obat Anti-klorin.
Bersamaan dengan amonia, zat klorin adalah salah satu musuh besar yang paling berbahaya bagi ikan.

3. Menguras Habis Air di Akuarium

Apa yang terjadi bila Anda berjalan di tempat tiba-tiba suhu menjadi terasa dingin, panas, bahkan sumpek dengan udara yang memiliki bau bermacam-macam?. Tentu saja ini mustahil karena tuhan kita maha adil, tidak merubah parameter lingkungan kita secara instan karena kalaupun terjadi tentu saja, kita akan stress, sakit atau mungkin meninggal dunia.

Sama saja dengan biota di air akuarium, hal ini akan menyebabkan stress sampai kematian bukan hanya bagi ikan namun bakteri baikpun akan mati bila air yang diganti bersumber dari keran. Sehingga proses siklus nitrogen terpaksa harus diulang kembali. Sangat disayangkan mengingat ammonia yang tidak diuraikan bakteri dengan baik justru membunuh ikannya sendiri.

Untuk mencegahnya sangat mudah, yaitu mengganti air 10-20% setiap 2 minggu sekali. Tujuan ini adalah untuk menjaga kejernihan air, menambah mineral dan mengurangi kadar ammonia, nitrit, dan nitrat secara bertahap.

4. Overstocking atau terlalu banyak ikan dalam akuarium

Terkadang kita memiliki kecenderungan untuk menempatkan dekorasi dan ikan terlalu banyak ke dalam akuarium sekaligus. Terutama dalam akuarium yang baru ketika air belum stabil, atau baru saja menyelesaikan proses nitrogen cycling. Bahkan air yang sudah dewasa, bagaimanapun menempatkan terlalu banyak tambahan baru ke dalam akuarium dengan cepat dapat menyebabkan New Tank Sindrom. Maka berhati-hatilah dalam memasukan jumlah ikan ke dalam akuarium karena dapat meningkatkan ammonia dan menguras kadar oksigen yang terdapat dalam akuarium.


5. Overfeeding atau memberi makan ikan terlalu berlebihan.

Apa tujuan kita memelihara ikan di akuarium, apakah sebagai dekorasi atau untuk berternak agar ikan tumbuh cepat?. Bila tujuannya untuk dekorasi maka hal yang perlu diutamakan adalah kerapihan dan kesehatan.
Dalam beberapa kasus, memberikan makan ikan terlalu berlebihan justru tidak baik karena dapat memicu ikan untuk buang air besar lebih banyak. Kotorannya akan meningkatkan ammonia sehingga dengan cepat dapat mencemari lingkungan dan memperburuk kualitas air di dalam akuarium.
Oleh karena itu diperlukan aturan memberi pakan yang cukup, misalnya dilakukan 2-3x sehari dengan takaran yang wajar berdasarkan jumlah ikan.
Bila Anda sering melakukan overfeeding maka jangan berpikiran bahwa memberi pakan banyak dapat menyehatkan ikan karena pada kenyataannya justru akan membunuh ikan itu sendiri.

6. Menggabungkan ikan Agresif ke dalam akuarium berkomunitas.

Sebagai pemula biasanya kita tidak pusing memilih-milih ikan. Melihat yang bagus dan lucu, ikannya langsung dibungkus dan dimasukkan ke dalam akuarium yang isinya banyak jenis ikan. Kadang tanpa disadari bahwa ikan yang dibeli tersebut tiba-tiba stress sampai mati karena dibully atau dikejar-kejar ikan lainnya. Dalam akuarium berkomunitas (campuran) sewajarnya dipilih hanya jenis-jenis ikan tertentu yang menganggap ikan lainnya adalah teman. Memasukkan ikan yang berkarakter agresif atau territorial sangatlah tidak dianjurkan. Jadi sebelum membeli ikan lebih baik tanyakan ikan tersebut kepada si penjual.

7. Akuarium disimpan di luar atau tersorot sinar matahari langsung.

Menyimpan akuarium di luar rumah atau tersorot sinar matahari langsung dapat memicu pertumbuhan alga/lumut secara drastis. Berbagai jenis alga akan mungkin tumbuh di dalam dekorasi, kaca bahkan pada substrat dan warna air menjadi hijau. Sehingga dapat merusak pemandangan akuarium. Selain itu juga hal ini dapat membuat perawatannya menjadi semakin sulit.

8. Kurangnya Oksigen atau mesin filter yang tidak memupuni.

Filter atau aerator memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan di akuarium. Tidak hanya memberikan oksigen tetapi juga dapat menyaring air secara mekanis. Dalam akuarium, perlu dipasang mesin filter atau aerator karena tidak adanya oksigen yang mencukupi secara natural. Ikan yang kekurangan oksigen biasanya terlihat dari pernapasan yang cepat melalui mulut dan insang.

9. Membersihkan media filter dengan air keran.

Hal ini sering dilakukan karena kurangnya pengetahuan mengenai akuarium. Membersihkan media filter dengan air keran sangat tidak dianjurkan, karena klorin yang terkandung di dalam air tersebut dapat membunuh bakteri baik pada media filter. Bila diperlukan untuk membersihkannya, janganlah sekali-sekali menggunakan air keran. Menggunakan air akuarium adalah cara aman untuk mempertahankan koloni bakteri tersebut.


10. Menyalakan Lampu dalam 24 jam atau non-stop.

Seringkali kita tidak rela mematikan lampu akuarium demi menikmati pemandangan ikan di dalam akuarium. Sehingga terkadang lampu tersebut dibiarkan menyala non-stop. Namun jangan pusing bila lumut di dalamnya akan cepat tumbuh dan merusak pemandangan yang sesungguhnya. Hal ini sangat tidak baik, karena akan mempersulit perawatan akuarium.
Akuarium hanya memerlukan waktu terang selama 8-12 jam, selebihnya diperlukan gelap untuk memaksimalkan proses respirasi ikan maupun tanaman di dalamnya. Dengan demikian, pengaturan yang tepat akan menghasilkan lingkungan yang sehat.

Terlepas dari apa pun yang Anda lakukan, akuarium memiliki sistem ekologi yang dinamis dan tentunya akan memicu zat nitrat yang tinggi pada air akuarium, wabah bakteri, atau masalah kualitas air lainnya sehingga dalam hal ini diperlukan aturan serta rutinitas untuk perawatannya dan satu hal yang sangat penting adalah mencegah kesalahan perawatan akuarium air tawar tersebut.

Ikan Black Ghost, Hantu Cantik Penghias Akuarium

Mungkin masih banyak para penggemar ikan hias baru yang belum mengenal ikan hias air tawar yang satu ini. Ikan hias "Black Ghost " namanya. Memang terdengar menyeramkan, tapi hal itu akan hilang begitu saja setelah mengenalnya lebih jauh.

Ikan hias Black Ghost ini berasal dari berbagai wilayah di Amerika Selatan seperti Ecuador, Columbia, Guyana, Suriname, French Guiana, Venezuela, Peru, Bolivia, Brazil, dan Paraguay. Namun seiring bertambahnya jumlah peminat, ikan ini semakin banyak tersebar ke berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.

Ikan hias Black Ghost ini bernama latin Apteronotus Albifrons. Selain dikenal dengan istilah Black Ghost, banyak pula julukan yang diberikan kepada ikan ini karena keunikan-keunikan yang dimilikinya. Ikan Black Ghost juga dikenal dengan sebutan “setan hitam”. Disebut setan karena ikan black ghost ini memiliki sirip bawah yang terlihat layaknya kain yang tertiup angin, sedangkan disebut setan karena memang hampir seluruh tubuhnya berwarna hitam kusam, warna putih hanya terlihat sedikit melilit di bagian ekornya.

Selain itu, ikan Black Ghost ini memang memiliki hobi keluar malam atau biasa disebut nokturnal. Persis seperti hantu berwarna hitam di malam hari. Di siang harinya, ikan ini cenderung lebih memilih bersembunyi di tempat-tempat gelap ketimbang berkeliaran menampakkan keunikan tubuhnya.

Ikan Black Ghost ini juga dikenal dengan sebutan knife fish. Wajar saja, jika diperhatikan ikan black ghost ini memang terlihat seperti sebuah pisau berwarna hitam dengan ujung pisau di ekornya.
Tak jarang pula ikan Black Ghost dijuluki sebagai “si penari balet”. Dengan kemampuan berenang maju dan mundur, ditambah lagi dengan kelenturannya ketika dia melakukan aksi jungkir balik, ikan ini memang sangat terlihat mirip dengan para penari balet profesional.


Ada pula orang-orang yang menjulukinya “si bulu ayam”. Itu karena ketika ikan ini berenang membentuk sudut 90 derajat, tubuhnya akan terlihat sangat mirip dengan bulu ayam cemani yang berwarna hitam.

Dalam beberapa kasus, ikan ini juga ditemukan dengan versi albino. Namun mau bagaimanapun, albino sebenarnya adalah kecacatan pigmen. Jika biasanya hewan albino terlihat lebih cantik, ikan Black Ghost tidak begitu. Warnanya justru terlihat merah pucat bercampur dengan warna hitam yang tipis.

Keunikan lain yang dimiliki ikan Black Ghost ini adalah ekornya. Ekornya begitu mungil dan berbentuk seperti cacing. Oleh karena itu, tak jarang ada ikan lain yang memakan ekor ikan Black Ghost ini. Namun jangan khawatir, di sinilah letak keunikan Black Ghost. Ekor ikan ini memiliki kemampuan yang hampir mirip dengan kemampuan yang dimiliki ekor cicak. Jika ekor tersebut putus atau dimangsa ikan lain, dalam beberapa waktu ekornya akan kembali tumbuh.

Memelihara dan merawat ikan ini memang tak sesulit memelihara kucing dan tidak semudah memelihara reptil pula. Cara merawatnya cukup sederhana dan mungkin bisa dilakukan oleh hampir semua orang. Untuk pemberian makanan, ikan Black Ghost cukup diberikan makan 2 kali setiap harinya. Cukup diberi makanan ketika pagi hari dan di sore harinya.



Ada dua pilihan makanan yang cocok untuk diberikan kepada ikan ini. Yang pertama adalah pakan hidup, dan yang kedua adalah pakan tak hidup. Pakan hidup yang cocok adalah cacing-cacing kecil yang sekiranya cukup di dalam rongga mulut Black Ghost yang mungil. Contohnya adalah cacing darah (blood worm) dan cacing sutera. Sedangkan pakan tak hidup yang cocok adalah pelet ikan yang berukuran kecil.

Selain pemberian makanan, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ikan Black Ghost adalah kondisi air akuarium. Tingkat keasaman air yang cocok untuk ikan Black Ghost adalah yang bersifat netral (tidak asam dan tidak basa), yaitu yang memiliki pH 7.
Ikan Black Ghost ini bukanlah ikan yang terlalu manja dengan kejernihan air. Air akuarium cukup dikuras setiap kurang lebih 5 hari sekali. Air yang digunakan adalah air yang sudah diendapkan terlebih dahulu. Jika menggunakan air tanah atau air sumur, cukup diendapkan selama 24 jam. Namun jika menggunakan air PAM, air harus diendapkan sekitar 3 hari terlebih dahulu sebelum digunakan.

Walaupun memang tak manja dengan kejernihan air, air yang kotor tentunya bisa memberikan dampak negatif juga. Jika kondisi air terlalu kotor, warna kehitaman ikan Black Ghost akan terlihat memudar atau terlihat seperti bulukan. Maka dari itu, tak ada salahnya untuk selalu memperhatikan kondisi air akuarium yang ditempati oleh si Setan Hitam ini

Senin, 20 November 2017

Lobster Hias Air Tawar Yang Eksotik

Memelihara lobster hias di akuarium memang sedang menjadi tren pecinta ikan hias, terutama lobster hias air tawar yang relatif lebih mudah dipelihara. Bagi sobat yang baru akan memulai memelihara loster hias, ada beberapa perlengkapan yang harus disiapkan dalam merawat lobster air tawar dalam akuarium.



Dan berikut adalah cara memelihara dan merawat lobster air tawar dalam akuarium :

1. Gunakan akuarium berdinding kaca yang bersih serta bebas dari lumut.   
2. Pasang perlengkapan standar akuarium ikan hias di dalam akuarium berupa aerator, saringan, dan perlengkapan lainnya.
3. Masukkan air ke dalam akuarium dan diamkan selama 24 jam sebelum digunakan.
4. Setelah 24 jam, buang air di dalam akuarium dan ganti dengan yang baru.
5. Setelah itu baru masukkan lobster hias air tawar ke dalam akuarium.  
6. Makanan lobster hias air tawar adalah cacing beku, cacahan ikan mas kecil, udang cacah.  
7. Berikan makanan lobster air tawar tersebut setiap pagi dan siang hari.




Usahakan agar pakan yang diberikan langsung habis dimakan lobster (tidak bersisa). Anda bisa memberikan sedikit demi sedikit pakan lobster air tawar sampai lobster tersebut tidak lagi memakan pakan tersebut, kemudian angkat sisa pakan dari dalam akuarium. Kebersihan akuarium lobster hias air tawar adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Jangan sampai ada sisa makanan yang tertinggal di dalam akuarium, dan segera angkat sisa makanan dari dalam akuarium jika ada sisa makanan yang tidak dimakan oleh lobster. Ganti air setiap seminggu sekali dan bersihkan akuarium secara menyeluruh setiap setiap 3 minggu sekali.



Apabila anda menemukan lobster hias yang mati ( bukan karena usia ) baik di akuarium maupun di kolam pemeliharaan, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Sebab-sebab tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Air yang mengandung bahan kimia.
Lobster cenderung sangat peka terhadap bahan kimia dalam air. Lobster tidak mentolelir kandungan kimia dalam air apapun. Jadi, sebaiknya pastikan air yang digunakan sebagai media memelihara lobster bebas bahan kimia. Anda bisa menggunakan air sumur murni yang diendapkan selama 24 jam sebelum dijadikan media memelihara lobster. Kalau memang tidak ada air sumur murni, anda cukup memastikan bahwa air yang akan digunakan sebagai media memelihara lobster bebas bahan kimia.

2. Air dengan kandungan oksigen yang rendah.
Kandungan oksigen yang rendang menjadi biang keladi kematian lobster hias. Pastikan air yang digunakan untuk memelihara lobster mengandung cukup oksigen dengan menambahkan aerator di akuarium.

3. Perubahan suhu air secara drastis.Biang kerok ketiga yang menjadi sebab lobster mati adalah fluktuasi suhu air yang terjadi secara drastis. Itulah sebabnya akuarium atau kolam tempat memelihara lobster sebaiknya berada di dalam ruangan agar suhu air terjaga dengan baik.

4. Perkelahian antar lobster.
Sebab kematian lobster peliharaan selanjutnya adalah perkelahian antar lobster. Lobster kerap berkelahi untuk memperebutkan makanan. Biasanya, lobster yang berantem ini menyebabkan salah satu lobster mati dengan cacat tubuh. Lobster yang mati akibat perkelahian biasanya memiliki ciri adanya tubuh lobster yang putus, terutama bagian capit dan ekor. Akan lebih baik jika anda memisahkan lobster yang akan diberi makan. Cukup sediakan sekat antar lobster di dalam akuariumnya dan angkat kembali sekat tersebut saat lobster selesai makan.


Minggu, 19 November 2017

Mengatasi Agresifitas Ikan Hias Sumatera


Ikan hias adalah jenis ikan (baik yang hidup di air laut ataupun hidup di air tawar) yang dipelihara dengan tujuan bukan untuk dikonsumsi. Baik jenis ikan hias air tawar maupun ikan hias laut, tentunya akan semakin asyik ketika ada berbagai jenis ikan di dalam aquarium, akan tetapi tidak semua jenis ikan hias bisa disatukan di aquarium. 



Ikan memiliki karakter yang berbeda beda, seperti misalnya ikan yang bersifat damai, agresif / galak, teritorial, bahkan bersifat pemangsa. Untuk itu, jika sobat ingin mengisi aquarium dengan banyak jenis ikan yang berbeda, sebaiknya ketahui dahulu sifat ikan yang akan sahabat pelihara. Setelah tau tingkah laku ikan yang akan dipelihara, walaupun pada dasarnya mereka akan sulit untuk disatukan namun anda tetap ingin memeliharanya bersama, maka kita bisa mensiasatinya.

Salah satu jenis ikan hias asli Indonesia adalah ikan Sumatera ini. Ikan hias asal Sumatra ini dalam bahasa inggris disebut Sumatra Barb atau Tiger Barb yang mana sifatnya lincah dan populer di kalangan pecinta aquarium sebagai ikan yang suka menggigit ikan hias lain, terutama ikan yang memiliki sirip panjang.
Lalu apakah ikan hias galak Sumatra ini tetap bisa dicampur dengan ikan hias lain dalam satu aquarium?  



Pada dasarnya ikan Sumatra adalah ikan hias yang mudah sekali perawatanya, itu karena dihabitat asalnya, ikan Sumatra ini ditemukan di sungai yang arusnya sedang dan juga dangkal, baik air jernih maupun keruh. Selain itu, ikan Sumatra juga ditemukan di rawa-rawa, itu artinya ikan Sumatra ini mampu mentolelir kondisi air.


 
Selain mudah dipelihara, ikan Sumatra ini memiliki corak yang cantik yakni warna dasar kuning dan 4 buah garis hitam vertikal, dan sedikit merah muda pada sirip siripnya serta mulutnya. Ada juga ikan Sumatra yang berwarna hijau dan juga albino.




Kecantikan warna ikan hias Sumatra ini akan semakin menambah estetika aquarium anda, terlebih jika dipelihara bersama dengan ikan hias yang juga memiliki warna warna indah. Akan tetapi ikan Sumatra ini di kalangan hobiis ikan hias terkenal dengan kegresifanya yang suka mengganggu ikan hias lain, bahkan tak tanggung-tanggung, ikan Sumatra ini hobby menggigit sirip.

Hal itu memang benar adanya, akan tetapi sahabat sebenarnya tetap bisa memelihara dan merawat ikan hias galak ini dengan ikan hias lain yang bersifat damai, bahkan yang bersirip panjang. Caranya adalah dengan memelihara ikan sumatra dalam jumlah besar ( kelompok ), minimal 5 ekor. Memelihara ikan Sumatera dalam jumlah kelompok yang cukup adalah cara mengendalikan agrsifitas si ikan Sumatra agar tidak mengganggu ikan yang kurang gesit dan juga lemah. Sebagai tambahan tips dan informasi, karena ikan Sumatra ini adalah ikan yang gesit sekali dalam berenang, maka sebaiknya carilah teman yang sesuai dengan karakternya. 

Sebelum Pelihara Ikan Discus, Baca Dulu Artikel Ini

Saat ini Discus banyak digemari oleh aquarist. Sayangnya jenis ikan hias air tawar ini dirasa kurang cocok bagi pemula karena membutuhkan perawatan yang ekstra dan dana yang lebih besar dibandingkan dengan jenis ikan tawar lainnya.
Discus masih termasuk dalam spesies tropis Cichlid. Spesies Cichlid biasanya tumbuh dengan baik di benua Afrika dan discus menjadi pengecualian karena mereka tinggal di Brasil, Peru, Venezuela, dan Columbia. Bisa dibilang ini keluar dari kebiasaan spesies Cichlid, namun itulah keanekaragaman. Ikan ini juga sangat menyukai habitat sungai yang alur airnya tenang dan tidak terlalu deras. Di sungai Amazon, mereka senang sekali berada diantara ranting-ranting untuk menghindari serangan ikan yang lebih besar. Itulah sebuah cara mempertahankan diri mereka.

Bagi sobat yang masih pemula dalam memelihara ikan Discus, anda perlu memperhatikan hal tentang dimensi aquarium yang harus disediakan. Dimensi aquarium memainkan peran penting untuk menjaga ikan Discus anda tetap awet. Jika Anda memilih dimensi aquarium yang tepat, maka setengah dari pekerjaan anda sudah dilakukan. Kita tahu bahwa ikan Discus adalah ikan bulat atau berbentuk cakram. Jadi karena bentuk tubuh ini ikan ini bergerak lebih vertikal daripada bergerak secara horizontal. Semakin banyak bergerak, mereka tumbuh lebih cepat. Umumnya ikan Discus adalah ikan yang pergerakannya berada pada tingkat menengah. Jadi pada awalnya tujuan kita di sini akan memberikan mereka sebuah tangki aquarium yang memiliki kedalaman tinggi. Anda dapat memilih tangki dengan tinggi 18 inci sampai 24 inci.

Ikan Discus suka hidup dalam kelompok. Sebuah tangki aquarium dengan panjang 3 kaki sangat ideal bagi 4-6 ekor ikan Discus. Mereka dapat bergerak bebas dalam arah horizontal dalam tangki aquarium dengan ukuran ini dan dengan ketinggian 18-24 inci akan memberikan ruang yang cukup untuk ikan Discus agar dapat bergerak secara vertikal. Dengan memilih jenis tangki aquarium yang tepat maka kita dapat menyediakan banyak ruang untuk tumbuh bagi ikan Discus.



Biasanya ikan Discus yang masih kecil bagusnya diberi pakan berupa cacing beku untuk membantu pertumbuhannya. Nanti setelah lumayan besar, segera beralih ke makanan berbentuk pellet. Selain mudah untuk menyimpannya, makanan yang berbentuk pellet biasanya lebih banyak mengandung vitamin yang bagus untuk membantu menjaga warna ikan supaya tetap cerah.